Pantang Merugikan Orang Lain


Hidup kita setiap hari hampir tidak bisa lepas dari pertemuan dengan orang lain, baik yang kita kenal ataupun yang tidak kita kenal. Kita bertemu dengan orang lain di jalanan, di tempat belanja, di sekolah, dan di berbagai tempat lainnya. Di tempat-tempat seperti inilah rawan terjadinya persinggungan antara kita dengan orang lain. Seperti di jalan misalnya, satu kendaraan dengan kendaraan lain tiba-tiba saling bersenggolan, atau satu kendaraan memaksakan diri menyalip kendaraan yang lainnya.

Pantang Merugikan Orang Lain
Boleh jadi keadaan seperti ini sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Akan tetapi, sebagai seorang muslim, hendaknya kita berupaya sekuat tenaga menjauhkan diri kita dari perbuatan yang bisa merugikan, menyakiti, mencelakai orang lain. Karena Rosululloh Saw. bersabda, “Seorang muslim adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan perbuatannya.” (HR. Bukhori)


Menjaga orang lain supaya tidak tersakiti oleh ucapan dan perbuatan kita adalah perbuatan yang disukai oleh Alloh dan ini adalah ciri dari orang yang beriman kepada-Nya. Ketika kita menjaga ucapan dan perbuatan kita dari kezholiman terhadap orang lain, hakikatnya adalah kita menjamin keselamatan bagi diri kita sendiri karena setiap perbuatan akan pasti akan kembali kepada pelakunya. Keburukan akan kembali kepada pelakunya dan kebaikan pun demikian.

Mari kita senantiasa berupaya menjaga diri kita dari sikap yang merugikan orang lain. Jangan sampai kita merugikan atau menyakiti orang lain hanya demi keuntungan sesaat yang semu, apalagi akibatnya akan kembali pada kita sendiri. Menjaga keselamatan orang lain adalah ciri dari orang yang beriman, semoga kita termasuk di dalamnya. Aamiin yaa Robbal’aalamiin. source

Kelembutan Adalah Kekuatan, disampaikan oleh Aagym
Rosululloh Saw. bersabda, “Sesungguhnya lemah lembut tidaklah ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya. Dan tidaklah (kelembutan itu) dicabut dari sesuatu kecuali akan memperkeruhnya.” (HR. Abu Daud)


Saudaraku, jikalau kita menfakuri karakter air, maka kita akan menemukan benda ini begitu lentur, bisa memasuki celah-celah terkecil, menyegarkan dan menghidupkan. Bahkan air bisa menjadi perekat yang menyatukan berbagai jenis bahan-bahan berbeda. Sebuah bangunan masjid yang megah nan indah misalnya, ia berdiri kokoh karena ada yang menyatukan pasir, semen, batu bata, cat sehingga semuanya bisa berpadu dengan sangat baik, dialah air.

Oleh karena itu, marilah kita mengambil hikmah dari karakter air yang lembut, menyegarkan, menentramkan, merekatkan. Rosululloh Saw. adalah pribadi yang sangat lembut hatinya, mulia akhlaknya, sangat pemaaf terhadap mereka yang menyakiti dirinya, penyayang sekalipun kepada mereka yang memusuhinya. Beliau tidak rela jikalau orang lain tersesat dalam kejahiliyyahan dan senantiasa mendoakan supaya mereka mendapatkan hidayah. source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar