Peradaban Tertinggi Manusia Adalah Hijab


Memberikan pengertian tidak harus selalu menghina, memberi perumpaan tidak harus selalu merendahkan, tapi bisa jadi dengan retorika yang lucu, hingga bisa menertawai diri,


Dalam beberapa kesempatan acara @YukNgajiID, saya ditanya mengapa di menggandeng materi kajian dengan materi candaan, padahal banyak bercanda itu mengeraskan hati,


Betul, memang haditsnya begitu, banyak canda akan mengeraskan hati, hanya saja tidak semua candaan mengeraskan hati, ada canda yang justru membuat kita berpikir lebih baik,

Di beberapa kebudayaan, senyum dan tertawa ketika belajar itu dianggap tak lumrah, dan tak serius. Lain di Indonesia, manusia mengekspresikan hampir semua hal dengan senyum tertawa,

Bila mengerti dia tertawa, bila mendapat ilham dia tertawa, bahkan sedi
h pun dia tertawa, aneh dan marah bisa tertawa, lain padang lain belalang, budaya kita budaya bahagia dengan tawa,

Dan pelajaran tertinggi candaan, apabila kita mampu menelisik hati, memeriksa diri, lalu berteriak dalam hati "Oh iya ya!", serupa dengan "Eureka!"-nya orang barat lah kira-kira,

Begitulah posisi kak @CahyoAhmadIrsyad dalam dakwah, seniman tawa, berdakwah dengan menghibur, berani menertawakan diri dan mengakui kesalahan, dan dari situ kita belajar,

Begitu juga yang ingin dicapai adik-adik Muslimah di tim kreatif @HijabAlila, ketika mencoba menertawakan diri dan mengambil hikmah dengan gambar ini, anda seperti berkaca? source




Tidak ada komentar:

Posting Komentar